Surabaya, DMC - Dalam rangkaian kegiatan Press Tour Kemhan RI ke sejumlah industri pertahanan dalam negeri, Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin bersama 28 media cetak maupun elektronik, mengunjungi PT. PAL di Surabaya, Rabu (2/10).
Kedatangan rombongan Press Tour Kemhan RI tersebut, disambut oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Laksamana Pertama TNI (Purn) Soewoko beserta staf. Selama kunjungan Press Tour tersebut, Kapuskom Publik bersama seluruh wartawan berkesempatan mendapatkan penjelasan berbagai kemampuan yang dimiliki maupun kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. PAL.
Setelah PT PAL, rombongan Press Tour melanjutkan perjalanannya menuju Malang dan direncanakan pada hari Kamis (3/11), akan mengunjungi PT. Pindad Divisi Munisi di Turen, untuk mengetahui berbagai informasi tentang kemampuan, kesiapan sekaligus berbagai kendala yang dihadapi dalam mendukung program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.
DMC
Press Tour Kemhan Kunjungi PT. Pindad Malang
Malang, DMC. Melanjutkan kunjungannya ke Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) salah satunya adalah PT Pindad, rombongan media massa yang dipimpin Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin, Kamis (3/11) mengadakan kunjungan ke PT Pindad sektor munisi di Turen, Malang, Jawa Timur.
Menurut Kapuskom Publik Kemhan pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan terus mendorong agar industri pertahanan dalam negeri dapat bergerak maju. Kemhan siap mendorong keluhan produsen alutsista.
Lebih lanjut dikatakan pemerintah sudah berkomitmen untuk memajukan kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan mendorong industri pertahanan nasional. Komitmen ini ditunjukkan dengan pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang akan menentukan kebijakan dan regulasi berdasarkan kesepakatan pemerintah, produsen, dan user.
Dalam Penjelasannya Kepala Divisi Munisi PT Pindad, Untung Purnomo, mengatakan, kapasitas produksi PT Pindad saat ini mencapai 120 juta butir. Jumlah tersebut dibagi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan keperluan ekspor
Lebih lanjut di jelaskan bahwa PT Pindad membutuhkan dua lini mesin baru untuk meningkatkan jumlah produksi amunisi kaliber kecil. Saat ini kapasitas produksi total amunisi kaliber kecil baru mencapai 85 juta butir per tahun, sedangkan kebutuhannya sebesar 120 juta butir.
Untuk membeli kedua lini mesin itu dibutuhkan dana setidaknya Rp300 miliar. Adapun negara yang dikenal sebagai produsen mesin adalah Jerman dan Prancis.” Membelinya harus ada kesepakatan G to G,untuk menyatakan pembelian mesin bukan untuk tujuan ofensif. Kepala Divisi Amunisi PT Pindad Untung Purnomo menambahkan, dengan penambahan kedua lini mesin tersebut, produksi amunisi kaliber kecil naik menjadi 162 juta butir per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar