ANTARAJAWABARAT.com, 28/10 - PT Len Industri (Persero) mengharapkan peningkatan kontrak pengadaan alat komununikasi dari Kementerian Pertahanan 2012.
"Nilai kontrak dari Kementerian Pertahanan dalam pengadaan alat komunikasi bagi TNI masih sangat kecil, diharapkan dengan semangat pembelian produk dalam negeri untuk mendukung alutsista kontrak pembelian ke Len meningkat," kata Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Wahyudin Bagenda di Bandung, Jumat.
Tidak disebutkan nilai kontrak pesanan alat komunikasi dari Kementerian Pertahanan ke PT Len itu, namun menurut Wahyudin nilainya belum signifikan. Namun ia optimis, dengan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mewajibkan pengadaan alutsista memanfaatkan produk dalam negeri, PT Len Persero optimis bisa mendapatkan kontrak pemesanan lebih besar lagi.
"Pembelian produk Len selama ini untuk perangkat pendukung, terutama alat komunikasi. Salah satu alat komunikasi dipasang di Panser Anoa buatan PT Pindad," kata Wahyudin. Produk Alkom Fiscor-100 produk PT LEN telah mendapatkan sertifikasi dari Litbang TNI-AD sejak Desember 2010 lalu. Selain itu LEN juga terus mengembangkan alat komuninasi Manpack Alkom Xiscor-100 yang merupakan hasil kerjasama antara PT Len dengan Litbang Kementerian Pertahanan.
Wahyudin Bagenda menyebutkan, Len telah melakukan pengembangan produk pertahanan sejak tahun 2001. Semua desain produk itu merupakan hasil karya dari kemampuan anak bangsa yang ada di Len. Selain memproduksi alat komunikasi dan alat pendukung pertahanan, Len juga memproduksi sistem persinyalan Kereta Api, pembangkit listrik tenaga surya, maintenance pembangkit listrik KRL serta beberapa produk lainnya berbasis teknologi informasi.
PT Len Industri (Persero) merupakan salah satu BUMN Strategis yang tahun 2011 ini menargetkan pendapatan senilai Rp1,4 triliun.
Antarajabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar