16 Juli 2011

Pengadaan Alutsista Andalkan BUMN



Jurnas.com | BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi andalan untuk pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista) bagi militer Indonesia. Untuk itu, pemerintah bakal menyuntikkan dana segar serta mengonversi utang tiga BUMN strategis yang memroduksi alat pertahanan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, saat ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat (15/7). “Seluruh peralatan pertahanan yang bisa dibuat BUMN, wajib dibeli,“ katanya.

Menurut Hatta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang menargetkan melakukan modernisasi alutsita hingga memenuhi standar pertahanan pokok minimum (minimum essential forces) hingga 2014. Untuk itu, kerja sama dengan industri pertahanan yang ada di dalam negeri sangat penting.

“Secara bertahap, memang kita tingkatkan anggarannya. Namun, saya lupa berapa kebutuhannya hingga 2014,” kata Hatta.

Adapun tiga BUMN strategis dalam produksi alat pertahanan itu antara lain, PT. Dirgantara Indonesia (DI), PT. Pindad dan PT. PAL. Berdasarkan data Kementerian BUMN, ketiga BUMN tersebut bakal mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4,893 triliun, pada tahun depan.

“Penggunaan PMN dan konversi utang menjadi salah satu elemen peyehatan BUMN strategis. Di samping mendukung ketahanan nasional,” kata Hatta.

Dari PMN sebesar Rp4,893 triliun itu, PT. PAL mendapatkan sebesar Rp2,195 triliun yang dikucurkan melalui PT.Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sisanya, dibagi untuk PT. DI dan PT.Pindad, masing-masing sebesar Rp2 triliun dan Rp697 miliar, dikucurkan langsung dari APBN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...