5 Oktober 2011

Kemhan – Airbus Military Jajaki Pembuatan Pesawat Transportasi Ringan

Pesawat C 295 mendarat di halim/Antaranews
 
Jakarta, DMC – Peningkatan program kerjasama antara pelaku industri pertahanan di Indonesia dengan pelaku industri pertahanan dunia dalam produksi Alutsista terus dilakukan. Khusus pembuatan produk dirgantara Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) kali ini menggandeng perusahaan pesawat Airbus Military untuk menjajaki pembuatan pesawat militer jenis Transportasi Ringan C-295.

Penjajakan kerjasama dengan pihak Airbus Military tersebut diawali dengan kunjungan Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin ke fasilitas Airbus Military di San Pablo (dekat kota Sevilla), Spanyol pada awal September 2011 lalu. Kemudian penjajakan kerjasama dilanjutkan dengan kunjungan CEO Airbus Military, Domingo Urena-Raso, ke Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro Selasa (4/10), di kantor Kementerian Pertahanan RI.




Pada kesempatan kunjungannya ke Menhan, CEO Airbus Military dengan didampingi Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia (DI), Budi Santoso dan Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) Bapak Boyke Wibowo Mukiyat mendiskusikan lebih lanjut mengenai rencana peningkatan kerjasama dengan pihak Indonesia yang diwakili oleh PT DI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) berbasis produk dirgantara.

Rencana program kerjasama yang dibangun antara PT. DI dengan perusahaan Airbus Military yang berbasis di Spanyol tersebut merupakan kemitraan strategis. Nantinya, PT DI akan menjadi basis produksi pembuatan pesawat C-295, khususnya melalui peran besar yang akan diberikan oleh Airbus Military untuk wilayah asia pasifik. Saat ini PT. DI telah memproduksi pesawat C-212 dan CN-235. Sedangkan untuk C-295, PT. DI telah memproduksi dan memasok sebagian besar komponennya.

Pesawat C-295 merupakan varian dari CN-235 yang sudah lama diproduksi oleh PT. DI. Keistimewaan dari C-295 adalah daya angkut lebih besar yang sudah masuk dalam kategori medium military lift, kemudian efisiensi menyangkut perawatan dan penggunaan bahan bakar.

Selain itu Pesawat jenis C-295 merupakan pesawat angkut dengan daya angkut medium yang paling laku dipasar (the best selling medium airlifter). Saat ini sudah ada 14 negara menjadi pengguna NC-295, diantaranya 4 negara sudah memesan ulang. Per September 2011 terdapat 85 pesawat pesanan atas pesawat jenis NC-295.  Pesawat jenis NC-295 dan CN-235 merupakan pelengkap pesawat C-130 hercules (daya angkut berat), sudah lebih dari 350 pesawat NC-295/CN-235, tersebar pada 35 negara, 8 diantaranya adalah anggota NATO.

Kemitraan antara Airbus Military dengan PT Dirgantara Indonesia merupakan kemitraan strategis. Disamping pengalaman dan varian produk Airbus Military yang begitu luas, dari 3-37 ton, Indonesia sudah lebih dari 35 tahun secara tidak langsung melalui CASA telah bermitra dengan Airbus Military.

Upaya Kerjasama antar pelaku industri pertahanan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri, khususnya mempercepat proses alih teknologi, berbagi pengalaman dalam pengelolaan serta pemasaran. Tujuan akhirnya jelas, adalah kemandirian. Seperti diketahui juga sudah ada beberapa negara, diantaranya Korea Selatan dan Turki, yang sudah menjadi mitra Indonesia dalam upaya memproduksi alutsista.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...