31 Oktober 2011

Latihan Armada Jaya Libatkan 21 Kapal Perang




Surabaya - Latihan perang bersandi "Armada Jaya XXX/2011" di kawasan perairan Indonesia Timur, melibatkan sebanyak 21 kapal perang dari berbagai jenis dan hampir 4.000 personel.

Latihan perang berskala besar TNI AL yang berlangsung 31 Oktober hingga 17 November itu dibuka secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di Pusat Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Senin.

Kapal perang yang terlibat dalam latihan antara lain kapal perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, kapal angkut tank, dan kapal selam. "Total ada 21 kapal perang yang dikerahkan untuk mendukung latihan puncak setiap tahun ini," kata Soeparno usai peresmian latihan.

Selain itu, TNI AL juga mengerahkan sebanyak enam pesawat udara, satu batalyon tim Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempurnya. Menurut Soeparno, latihan ini untuk mengukur kesiapan prajurit dan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

"Seluruh hasil latihan akan dievaluasi untuk kesiapan TNI AL dalam mendukung latihan gabungan TNI pada 2012 yang rencananya juga digelar di wilayah perairan Indonesia Timur," tambah KSAL. Menurut rencana, kegiatan latihan dibagi dalam dua tahap, yakni gladi posko (31 Oktober-4 November) sampai dengan gladi lapangan (8-17 November) melalui serbuan operasi amfibi dan pendaratan pasukan di Pantai Sangatta, Kalimantan Timur.

Setelah seluruh rangkaian operasi berakhir, dilanjutkan kegiatan bakti sosial yang didukung kapal perang rumah sakit KRI Soeharso-990. "Kami pilih wilayah Sangatta yang dekat wilayah perbatasan dengan negara tetangga, karena kondisi lingkungan di kawasan itu memang sangat strategis dan dinamis," katanya.

Apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan situasi yang tidak diinginkan dan mengharuskan dilakukan operasi laut, lanjut Soeparno, TNI AL sudah memiliki konsep yang terencana. "Sampai saat ini, TNI AL tetap melakukan operasi rutin di kawasan perbatasan Ambalat dan pulau-pulau terluar. Kondisinya sekarang masih biasa-biasa, karena perundingan (soal Ambalat) juga belum selesai," kata KSAL.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...