Prototype Rantis 4x4 TNI |
Markas Besar TNI Cilangkap, Senen, 8 Agustus, menyambut kedatangan kendaraan Rantis terbaru. Konon kabarnya Rantis ini terbuat dari bahan baja anti peluru.
Kini, TNI memiliki Kendaraan Taktis (Rantis) 4 x 4 yang dikenal dengan 4-Wheels Drive (4WD atau 4 x 4) yaitu kendaraan taktis yang memiliki tenaga penggerak pada keempat rodanya.
Fungsinya adalah untuk mendapatkan traksi yang memadai dalam segala kondisi jalan. Penyerahan prototipe Rantis hasil Working Group TNI kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Kepala Subdinas Materiil Utama (Kasubdismatut) Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) Kolonel Kav Rihananto selaku Kepala Pelaksana Kegiatan (Kalakgiat) Rantis 4 x 4 TNI, dalam paparannya kepada Panglima TNI, menyampaikan bahwa kendaraan tersebut dapat digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur.
Beberapa negara telah mengadopsi kendaraan taktis 4 x 4 untuk kepentingan militernya seperti Amerika Serikat (HUMVEE), Italia (IVECO), China (DongFeng Hummvee), Spanyol (EURO VAMTAC), Brazil (AV-VB4 RE 4 x 4 GUARA), Perancis (SHERPA) dan beberapa negara lainnya.
Cara kerja dari kendaraan 4 x 4 adalah mesin dihubungkan dengan differensial tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi. Biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu.
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Minulyo Suprapto,mengatakan, kendaraan taktis yang dimiliki oleh TNI saat ini belum standar, yakni terdiri dari beberapa produk seperti CJ-7 (USA), BEIJING (China), ISUZU OZ (Jepang), KIA KM-420 (Korea), LANDROVER (Inggris), UAS (Rusia) dan OVERLAND (Inggris) buatan tahun 1979 -1981.
Konsekuensi dari keanekaragaman tersebut berdampak terhadap rumitnya pengoperasionalan dan pemeliharaan termasuk tukar alih suku cadang sehingga berpengaruh juga terhadap biaya pemeliharaan satuan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka dibentuklah Working Group TNI guna mewujudkan suatu Prototipe Kendaraan Taktis 4 x 4, yang dapat mengakomodir operational requirement satuan-satuan manuver, maupun untuk kepentingan pengamanan TNI.
Kini, TNI memiliki Kendaraan Taktis (Rantis) 4 x 4 yang dikenal dengan 4-Wheels Drive (4WD atau 4 x 4) yaitu kendaraan taktis yang memiliki tenaga penggerak pada keempat rodanya.
Fungsinya adalah untuk mendapatkan traksi yang memadai dalam segala kondisi jalan. Penyerahan prototipe Rantis hasil Working Group TNI kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Kepala Subdinas Materiil Utama (Kasubdismatut) Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) Kolonel Kav Rihananto selaku Kepala Pelaksana Kegiatan (Kalakgiat) Rantis 4 x 4 TNI, dalam paparannya kepada Panglima TNI, menyampaikan bahwa kendaraan tersebut dapat digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur.
Beberapa negara telah mengadopsi kendaraan taktis 4 x 4 untuk kepentingan militernya seperti Amerika Serikat (HUMVEE), Italia (IVECO), China (DongFeng Hummvee), Spanyol (EURO VAMTAC), Brazil (AV-VB4 RE 4 x 4 GUARA), Perancis (SHERPA) dan beberapa negara lainnya.
Cara kerja dari kendaraan 4 x 4 adalah mesin dihubungkan dengan differensial tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi. Biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu.
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Minulyo Suprapto,mengatakan, kendaraan taktis yang dimiliki oleh TNI saat ini belum standar, yakni terdiri dari beberapa produk seperti CJ-7 (USA), BEIJING (China), ISUZU OZ (Jepang), KIA KM-420 (Korea), LANDROVER (Inggris), UAS (Rusia) dan OVERLAND (Inggris) buatan tahun 1979 -1981.
Konsekuensi dari keanekaragaman tersebut berdampak terhadap rumitnya pengoperasionalan dan pemeliharaan termasuk tukar alih suku cadang sehingga berpengaruh juga terhadap biaya pemeliharaan satuan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka dibentuklah Working Group TNI guna mewujudkan suatu Prototipe Kendaraan Taktis 4 x 4, yang dapat mengakomodir operational requirement satuan-satuan manuver, maupun untuk kepentingan pengamanan TNI.
Panglima TNI Mengamati Rantis 4×4 TNI |
Panglima TNI Terima Paparan |
Diharapkan, ke depan terdapat keseragaman atau standarisasi kendaraan taktis TNI. Mengacu kepada konsep Minimum Essential Forces (MEF), diharapkan,TNI pada 2014 dapat memenuhi kebutuhan alutsista dengan prioritas produksi dalam negeri serta dalam rangka kemandirian alut sista.
Selain dari personel TNI juga disertakan mitra industri untuk mendukung kegiatan pengerjaan teknis yakni PT AUTOCAR, PT Pindad, PT Yudistira, PT Petrodrill, PT Gajah Tunggal, PT Krakatau Steel, PT Pilar Mas Kursindo, PT Indo Pulley Perkasa dan PT Alam Indomesin Utama. “Untuk tampilan Rantis 4 x 4 tetap mengacu pada filosofi Hummvee USA, karena terbukti cukup tangguh, stabil dan flexible,” kata Kolonel Kav Rihananto.
Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono, menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh Working Group TNI, sehingga dapat mewujudkan prototipe Rantis 4 x 4 yang direncanakan.”Prototipe ini (harus) terus disempurnakan sehingga dapat menghasilkan desain yang maksimal sesuai kebutuhan pengguna,”kata Panglima TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar