Kodam I Bukit Barisan Data Senjata Yang Tak Layak Pakai

Medan (ANTARA News) - Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan mendata alat utama sistem senjata yang sudah tidak layak pakai untuk diusulkan pergantiannya ke Markas Besar TNI. Di antara senjata itu adalah senapan perorangan M-16 keluaran dasawarsa '70-an.

Pangdam I/BB, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Paulus, di Komplek Kompi Bantuan Batalyon Zipur I/Dhira Dharma di Medan, Jumat, mengatakan, berdasarkan pendataan selama ini, ada beberapa senjata satuan tempur yang dianggap layak diganti.

Pengusulan penggantian senjata-senjata lawas itu karena ada tambahan anggaran 35 persen pada tahun mendatang. Ia mencontohkan alutsista yang digunakan sejumlah batalyon infanteri di jajaran I/BB yang masih menggunakan senjata jenis M-16.

BTR-40 Kodam I Bukit Barisan/Formil Kaskus

Lain lagi dengan alutsista di lingkungan batalyon kavaleri juga masih sistem serbu karena masih menggunakan panser yang pantas diganti. Kemudian, kata Paulus, senjata di batalyon artileri pertahanan udara yang menggunakan senjata banyak sudah afkir. Demikian juga dengan batalyon artileri pertahanan udara sedang yang masih menggunakan senjata ukuran 57 mm. "Itu juga akan diganti," kata mantan Danjen Kopassus tersebut.

Menurut Pangdam, pengusulan untuk mengganti senjata yang digunakan prajurit TNI di lingkungan Kodam I/ Bukit Barisan tersebut disebabkan penambahan anggaran pertahanan sekitar 35 persen dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Penambahan anggaran itu tentu saja akan digunakan dengan sebaik-baiknya untk peningkatan kesejahteraan dan perbaikan senjata. "Penambahan anggaran sekitar 35 persen itu cukup besar," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah menganggarkan sekitar Rp99 triliun untuk biaya perawatan dan pembelian senjata sampai 2014. "Ini program nasional yang langsung di bawah koordinasi Presiden," katanya di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (19/9).

Antaranews