BRP Gregorio del Pilar (PF-15) (wikipedia) |
MANILA, Filipina - pada 7 September lalu, pemerintah mengumumkan adanya tambahan anggaran pertahanan untuk mempertahankan wilayah Laut Cina Selatan. Dimana tujuan utamanya ialah melindungi proyek gas alam terbesar terhadap klaim dari Cina.
Hampir lima miliar peso ($ 118 juta) akan dibelanjakan untuk pertahanan tahun ini, yang meliputi pembelian kapal patroli angkatan laut, enam helikopter dan berbagai perlengkapan militer lainnya, hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Anggaran Florencio.
"Dana sebesar 4.95 miliar peso, akan dibelanjakan untuk memenuhi persyaratan minimum Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dalam tugas pertahanan wilayah, termasuk menyediakan parameter keamanan yang kuat untuk Gas Alam Malampaya dan Power Project," katanya.
Proyek Malampaya adalah perusahaan joint venture dengan Shell Philippines yang bernilai sekitar $ 4,5 miliar merupakan operasi ekstraksi gas terbesar di Filipina, dimana persediaan gas alam-nya memenuhi hampir setengah dari kebutuhan energi di pulau utama Luzon.
Proyek Malampaya adalah perusahaan joint venture dengan Shell Philippines yang bernilai sekitar $ 4,5 miliar merupakan operasi ekstraksi gas terbesar di Filipina, dimana persediaan gas alam-nya memenuhi hampir setengah dari kebutuhan energi di pulau utama Luzon.
Malampaya terletak 50 mil lepas pantai barat daya pulau Palawan Filipina, namun wilayah tersebut juga diklaim oleh Pemerintah China.
Selain Filipina dan Cina, Laut Cina Selatan juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam. Daerah Tersebut telah puluhan tahun dianggap sebagai daerah rawan potensi militer di Asia.
Ketegangan melonjak tahun ini setelah Filipina dan Vietnam menuduh China menjadi semakin agresif dalam mengklaim wilayah yang diyakini memiliki kandungan deposit minyak dan gas alam yang besar tersebut.
Filipina menuduh pasukan Cina telah menembakkan tembakan peringatan terhadap nelayan Filipina, meletakkan pelampung dan markers di wilayah tersebut, serta menggangu kapal eksplorasi minyak milik Filipina.
Presiden Filipina Benigno Aquino dan Presiden Cina Hu Jintao, berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Hal tersebut disampaikan ketika pemimpin Filipina mengunjungi Beijing pekan lalu.
Tapi Filipina juga bersikeras tidak akan mundur melawan agresi Cina.
Tapi Filipina juga bersikeras tidak akan mundur melawan agresi Cina.
Meskipun Anggaran pertahanan tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan anggaran militer China, jumlah tersebut cukup besar bagi AFP, dan direncanakan adanya tambahan anggaran lanjutan untuk pembelanjaan pertahanan pada tahun ini.
Filipina bulan lalu mendapatkan tambahan alutsista sebuah kapal penjaga pantai, yang rencananya akan digunakan untuk patroli pada perairan laut 200-mil zona ekonomi eksklusif yang juga diklaim oleh Cina, seperti di daerah Malampaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar