16 September 2011

650 Prajurit Diberangkatkan Amankan Perbatasan



INILAH.COM, Barabai - Sebanyak 650 orang Prajurit TNI Yonif 621/Manuntung Barabai akan segera dikirim sebagai Satuan Tugas  Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia - Malaysia.

Sesuai jadwal yang ada, mereka akan diberangkatkan pada 15 September 2011 nanti melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Demikian disampaikan Dandim 1002/Barabai Letkol Infanteri Heri Pribadi,usai memimpin acara penciuman tunggul/panji kebesaran Yonif 621/Manuntung di halaman Markas Komando Yonif 621/Manuntung oleh 650 orang prajurit TNI, Senin (12/9) malam. Menurut Heri, kegiatan tersebut merupakan tradisi para prajurit TNI sebelum berangkat melaksanakan tugas negara.

“Mereka akan menempati 29 pos penjagaan dan mengamankan seluas 1.350 kmgaris batas dan patok perbatasan RI - Malaysia. Mulai dari Sebatik sampai Kutai Barat, Kalimatan Timur sampai dengan sandi Satgas PAMTAS RI-Malayasia Tahun 2011. Mereka menggantikan Satgas Pamtas 631Palangkaraya dan akan bertugas selama 1 tahun,” ujarnya.

Dikatakan Heri, Rabu (15/9) kemarin satuan tempur yang sudah terlatih ini akan diberangkatkan dan dilepas oleh Danrem 101/Antasari Kolonel Infanteri Komaruddin S dari Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin menggunakan KRI Teluk Parigi dengan Nomor Lambung 539 yang akan berlayar selama 5 hari. Jalurnya adalah mulai Banjarmasin - Balikpapan - Nunukan. Selanjutnya, terangnya, mereka akan menempati pos yang telah ada.

Pada malam pelepasan itu di halaman Markas Komaando Batalyon 621/Manuntungitu, selain tradisi penciuman tunggul, Heri Pribadi juga secara simbolis mengalungkan selendang sasirangan kepada Komandan Yonif 621/Manuntung Mayor Inf Sulaiman Amiruddin sebagai tanda dimulainya tradisi bertugas.

“Sebagai prajurit TNI, jaga nama Negara dan kesatuan. Saya mengharapkan pulang secara utuh dan laksanakan tugas sebaik-baiknya.

Tugas adalah kehormatan dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya serta harus paham dengan seluruh aspek yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik,” pesannya kepada 650 orang prajurit TNI yang akan berangkat itu.

Sementara, Komandan Batalyon Yonif 621/Manuntung Mayor Inf SulaimanAmiruddin sebagai Komandan Satgas PAMTAS RI-Malaysia Tahun 2011 mengungkapkan, musuh utama bagi prajurit yang bertugas ada di dalam diri mereka sendiri.

Sebab, ujarnya, sebagai prajurit harus menguasai rasabosan di tengah tugas berat mengemban misi mulia negara untuk menjaga perbatasan yang sangat rentan.

“Pasukan kita sudah sangat siap untuk menjalankan tugas. Kita sudah tigakali melakukan persiapan. Tahap I pengisian materi dengan belajar teoritentang berbagai pengetahuan dari SKPD terkait, kepolisian dan Ormas. Tahap II memasuki teknis dasar dan Tahap III mengauasai dan implementasiseperti teknis tentang drill tempur di Desa Ogut, Kecamatan Batu Benawa,” ujarnya.

Lebih jauh, Sulaiman menegaskan jika tugas meraka sebagai Satgas nantibukan hanya menjaga saja. Melainkan juga mengamankan dan mengawasi hal yang terjadi di perbatasan dengan melakukan patroli.

Misalnya, sebutnya, menjaga kemungkinan ancaman Illegal Mining, Illegal Logging selain tetap menjaga titik koordinat beberapa patok berbagai klasifikasi tipe yang ada di tiap garis perbatasan mulai Tipe A, B atau C.

“Umumnya daerah perbatasan memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi,misalnya dari penyelundupan dan kegiatan ilegal, pelanggaran perbatasan, termasuk mobilitas atau migrasi penduduk secara ilegal. Nah, hal-hal itulah yang juga menjadi kewajiban kita sebagai Satgas Pamtas untuk menjaganya,” pungkasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...