Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL |
Surabaya - Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menggelar latihan bersama dengan pasukan katak AS atau "US Navy Seal" dengan sandi "Flash Iron 11-02 JCET".
Latihan bersama ini dibuka oleh
Asisten Oprerasi Pangarmatim Kolonel Laut (P) Aru Sukmono di Pusat
Latihan Kapal Perang Koarmatim, Surabaya, Senin yang juga dihadiri
Komandan Satuan Kopaska Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandago.
Kegiatan dalam latihan bersama pasukan khusus kedua negara itu
meliputi penerjunan, kemampuan menembak, pengamanan VIP, pendaratan
pantai, pertempuran hutan, penanganan dan penjinakan ranjau serta
penanggulanagan aksi kejahatan di laut.
Latihan tersebut
akan dilaksanakandi markas Kopaska Koarmatim, Pangkalan Udara Angkatan
Laut (Lanudal) Juanda Surabaya, Selat Bali dan Gunung Silogiri di
Kabupaten Banyuwangi, Jatim.
Prajurit Kopaska yang terlibat
dalam latihan ini terdiri dari dua tim Kopaska Komando Armada RI Kawasan
Timur (Koarmatim) dan Kopaska Komando Armada RI Kawasan Barat
(Koarmabar).
Sementara dari "US Navy Seal" menerjunkan tim "Seals 17"
yang bermarkas di Sandiego, Amerika Serikat, yang dipimpinan seorang
perwira.
Latihan ini juga melibatkan unsur udara sebagai
pendukung, yaitu satu helikopter dan satu pesawat angkut militer Cassa
212 dari Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya.
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Ade Supandi dalam
sambutan tertulis yang dibacakan Asops Koarmatim Kolonel Laut (P) Aru
Sukmono mengatakan, saat ini sangat diperlukan hadirnya TNI yang kuat
dan profesional serta mendapatkan dukungan moral maupun material dari
seluruh komponen bangsa.
"Hal itu diperlukan untuk menjaga
kedaulatan serta integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
segala bentuk gangguan, hambatan serta ancaman, baik yang potensial
maupun faktual," kata laksamana berbintang dua itu.
Menurut
dia, sejalan dengan perkembangan dan perubahan dunia global serta
tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks, prajurit Kopaska yang
memiliki tugas khusus melaksanakan peperangan laut khusus, dituntut
untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya dengan
berlatih secara terus menerus.
"Latihan bersama ini
merupakan wujud dari kebijakan luar negeri antara pemerintah Indonesia
dengan pemerintah Amerika Serikat ke arah yang lebih positif, dengan
prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan," kata mantan
Gubernur Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar