KRI Dewaruci (Wikipedia) |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI
Soeparno, mengatakan, saat ini tercatat 10 perusahaan kapal mancanegara
ikut tender pengadaan kapal layar tiang tinggi menggantikan KRI
Dewaruci. "Sepuluh perusahaan itu dari tiga negara, antara lain
Belanda," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Senin
(5/9).
Ia menegaskan kapal latih KRI Dewaruci sudah saatnya
diganti mengingat usianya yang sudah mencapai setengah abad lebih. KRI
Dewaruci dibuat pada 1952 oleh HC Stulchen dan Sohn Hamburg, Jerman dan
pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953.
Pada Juli 1953,
kapal tersebut dilayarkan dari Jerman ke Indonesia oleh taruna dan kadet
AAL untuk menjadi kapal latih calon perwira TNI AL. Kapal dengan
panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter, dan
bobot mati 847 ton itu, telah dilengkapi dengan sistem navigasi canggih
dan komputerisasi.
Kapal tipe "Barquentin" ini memiliki tiga
tiang utama dengan 16 layar. Selain itu, kapal tersebut dilengkapi mesin
berkekuatan 986 PK diesel dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.
"Jadi,
untuk proses pengadaan seperti tender sudah dimulai sejak sekarang
sehingga diharapkan pada 2014 sudah jadi," kata Soeparno. Ia
menambahkan, kapal baru pengganti Dewaruci tetap merupakan kapal layar
tiang tinggi namun lebih besar dan canggih.
Kasal mengatakan
seluruh proses pengadaan pengganti KRI Dewaruci telah dikoordinasikan
dengan Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan. "Semua proses berjalan baik
sesuai prosedur," katanya.
KRI Dewaruci baru tiba dari muhibah
singkatnya ke sebagian Asia di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan
Timur, Surabaya. Sejak 5 Juli 2011, KRI Dewaruci menempuh pelayaran dari
Surabaya-Filipina-China-Thailand-Batam, dan kembali ke Surabaya pada 26
Agustus 2011.
"Pada 2012, Dewaruci masih akan mengemban misi
penggemblengan bagi para kadet TNI Angkatan Laut sekaligus membawa misi
diplomasi selama sepuluh bulan ke Amerika," kata Kasal Soeparno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar