Angkasa Readers |
Thailand memiliki garis pantai sepanjang 1.800 mil laut yang harus dilindungi yang dan ini menjadi tanggung jawab pihak Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN). Dengan armada lebih dari 130 kapal perang modern, termasuk didalamnya sebuah kapal induk kecil HTMS Chakri Naruebet, 15 buah kapal fregat dan korvet dan 6 kapal serang cepat dipersenjatai rudal permukaan. Dengan fasilatas dan kemampuan yang dimilikinya menjadikan RTN adalah salah satu kekuatan maritim terbesar dan terbaik dikawasan Asia Tenggara.
Namun semua perlengkapan tersebut hampir keseluruhannya dibeli dari luar negeri, meskipun sebagian kecil seperti kapal patroli dibuat di industri perkapalan dalam negeri. Kini pemerintah Thailand mulai berupaya untuk membangun kemandirian, dimulai dengan pengembangan kapal patroli lepas pantai (Offshore Patrol Vessel) yang bekerjasama dengan pembuat kapal permukaan BVT dari Inggris. Perusahaan dalam negeri yang menjadi mitra kerjanya adalah Bangkok Dock.
Bangkok Dock akan membangun kapal di fasilitas dok kering yang berlokasi di ibukota Thailand sedang pihak BVT menyediakan desain sekaligus melakukan transfer teknologi. Kapal patroli ini memiliki panjang 90 meter dilengkapi sepasang mesin diesel 28133D buatan MAN. Sebuah meriam kaliber 30 mm menjadi persenjataan utama, bisa mengangkut sebuah helikopter kelas menengah AW-159 juga mengusung kapal cepat RIB untuk keperluan penyergapan. Sebagai indera penciuman untuk pemantauan jarak jauh lepas pantai dilengkapi radar Scanter 4100 dan menggunakan Ultra Oasis untuk mission management system.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar