SSK U-206 |
AL Thailand (RTN) tampaknya tidak akan mampu untuk memenuhi batas waktu tanggal 30 September yang ditetapkan oleh Jerman untuk pembelian 6 kapal selam U-206A Ex-Jerman, karena adanya penundaan dari Kementrian Pertahanan Thailand.
Menhan Thailand Yutthasak
Sasiprapa, telah membentuk tim khusus yang terdiri dari 8 orang untuk mengevaluasi pembelian kapal selam yang rencananya akan menghabiskan dana sebesar 7,5 miliar baht tersebut.
Jendral Yutthasak, minggu lalu telah meminta waktu selama seminggu untuk mempelajari rencana akuisisi tersebut setelah ia menerima 200 lembar dokumen rincian pembelian dari RTN, dan ia juga mengharapkan tim khusus dapat memberikan rekomendasinya pada hari rabu mendatang.
Sumber pada Kementrian Pertahanan mengatakan, "Akan sangat mungkin tim khusus akan menyarankan untuk pertimbangan lebih lanjut dan meminta informasi yang lebih rinci." Tim khusus tersebut terdiri dari mantan perwira senior AL, AD dan AU yang dipimpin oleh mantan Kepala RTN Prasoet Bunsong.
Sumber mengatakan, bahwa ada beberapa mantan perwira senior AL yang tidak setuju dengan rencana pembelian tersebut. "Mungkin ini akan menjadi alasan bagi Jendral Yutthasak untuk menolak rencana pembelian kapal selam Eks Jerman," menurut sumber di Kementrian Pertahanan.
Jerman memberikan batas waktu hingga 30 September untuk memutuskan pembelian kapal selam U-206A, yang di desain untuk operasi patroli daerah pesisir, dimana rencana pembelian tersebut juga tidak disetujui oleh Dewan Pertahanan pada saat pemerintahan Abhisit Vejjajiva sebelumnya.
Persetujuan dari dewan diperlukan sebelum rencana tersebut dapat diteruskan ke kabinet. Mantan ketua dewan dan menteri pertahanan Prawit Wongsuwon, dilaporkan lebih tertarik untuk membeli kapal selam baru dari Korea Selatan daripada kapal selam eks Jerman.
Partai berkuasa Thailand, Pheu Thai mungkin akan mendukung rencana pembelian tersebut, sumber menambahkan, tetapi bagaimanapun juga Pheu Thai lebih memilih jika kapal selam yang akan dibeli berasal dari Rusia atau Cina.
Partai berkuasa Thailand, Pheu Thai mungkin akan mendukung rencana pembelian tersebut, sumber menambahkan, tetapi bagaimanapun juga Pheu Thai lebih memilih jika kapal selam yang akan dibeli berasal dari Rusia atau Cina.
Kepala Angkatan Laut Kamthorn Phumhiran, yang mendukung kesepakatan dengan Jerman, akan segera pensiun pada 30 September dan berharap pemerintah baru dapat menyetujui kesepakatan tersebut. Ia mengatakan bahwa RTN sudah tidak mengikuti perkembangan teknologi kapal selam selama hampir 60 tahun, karena saat ini RTN hanya memiliki empat kapal selam era Perang Dunia II.
"Sebenarnya RTN juga menginginkan kapal selam baru, tapi itu akan menghabiskan dana hingga 40 miliar baht," kata Laksamana Kamthorn.
"Kami tidak memiliki anggaran yang besar."
"Sebenarnya RTN juga menginginkan kapal selam baru, tapi itu akan menghabiskan dana hingga 40 miliar baht," kata Laksamana Kamthorn.
"Kami tidak memiliki anggaran yang besar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar