CN-235 MPA |
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diharapkan menegaskan komitmennya dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri pada semua lini, termasuk pada produk pesawat militer.
Jika
pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, mengalihkan pembelian
seluruh anggaran pesawat militernya ke dalam negeri, PT Dirgantara
Indonesia (Persero) yakin dapat menyabet peluang pasar domestik senilai
Rp 9,23 triliun.
"Target itu bisa dipenuhi jika pemerintah punya
komitmen memakai produk dalam negeri," demikian kutipan isi dokumen
Supplement Business Plan PT DI Tahun 2011-2015 halaman 44 yang diterima Kompas di Jakarta, Minggu (11/9/2011).
Dokumen ini secara resmi telah dipublikasikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta pada 8 September 2011.
Kebutuhan
alat utama sistem persenjataan yang dapat dipenuhi PT DI dibagi dalam
empat jenis. Pertama, produk pesawat terbang militer tipe CN235 MPA
sebanyak 1 unit senilai Rp 350 miliar per unit pada 2012 untuk TNI
Angkatan Udara.
Selain itu, juga bisa dibuatkan CN235 Patroli
Maritim sebanyak tiga unit seharga masing-masing 30 juta dollar AS untuk
TNI Angkatan Laut. Terakhir, pesawat pengganti F-27 dan NC-212 sebanyak
8 unit senilai 325 juta dollar AS untuk TNI Angkatan Udara tahun 2011.
Kedua,
kelompok helikopter jenis BELL 412 EP tipe serbu sebanyak delapan unit
bernilai 85 juta dollar AS pada tahun 2011 dan 2012 lalu BELL 412 EP
tipe angkut delapan unit senilai 85 juta dollar AS. Selain itu, bisa
juga dibuatkan helikopter jenis Fennec AS-550 sebanyak delapan unit
seharga 90 juta dollar AS pada tahun 2011. Ketiganya ditawarkan kepada
TNI Angkatan Darat.
Adapun helikopter yang ditawarkan ke TNI
Angkatan Udara adalah helikopter jenis EC-725 Cougar Combat SAR sebanyak
enam unit bernilai 200 juta dollar AS dan helikopter NAS-332 Super Puma
sebanyak dua unit senilai Rp 370 miliar.
Sementara helikopter
yang ditawarkan kepada TNI Angkatan Laut adalah tiga unit BELL 412 EP
angkut sedang senilai 30 juta dollar AS dan satu unit AS-565 Panther AKS
sebesar Rp 200 miliar.
Ketiga, PT DI juga siap menyediakan dua
unit SUT Torpedo tipe 364 MKO untuk TNI Angkatan Laut senilai Rp 60
miliar (untuk penjualan tahun 2013-2014). Keempat, PT DI juga bisa
menyediakan satu paket simulator terjun payung untuk TNI Angkatan Darat
senilai Rp 76 miliar.
Dengan demikian, total potensi pasar dalam
negeri yang ingin digaet PT DI antara 2011-2014 adalah 905 juta dollar
AS plus Rp 1,087 triliun. Itu setara Rp 9,23 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar