 |
| Su-27 TNI AU ((www.airliners.net) |
Jurnas.com | KEMENTERIAN Keuangan saat ini tengah mengkaji
penambahan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan
Polri sebesar Rp50 triliun. Saat ini, anggaran yang tersedia untuk
kebutuhan 2011-2014 sebesar Rp100 triliun.
Jika tambahan Rp50 triliun
disepakati, maka total anggarannya menjadi Rp150 triliun. Hal itu
dikatakan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, di kantor Presiden,
Jakarta, Kamis (8/9).
Menurut Agus, nanti akan ada sekali lagi pertemuan untuk menajamkan alokasi anggaran tersebut. Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, diarahkan agar anggaran yang cukup besar untuk Kementerian Pertahanan dan Mabes Polri berfokus untuk alutsista yang memerlukan peremajaan.
Dalam RAPBN 2012, Mabes Polri mendapatkan alokasi Rp34,4 triliun dan Kemenetrian Pertahanan mendapatkan anggaran Rp 64,4 triliun.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, angka Rp150 triliun tersebut terdiri dari komponen rupiah dan dolar Amerika Serikat. Adapun, yang saat ini tengah dibahas fokus untuk membelanjakan komponen dolar Amerika.
Dalam rapat tersebut, dipaparkan adanya prioritas 1, 2 dan 3. “Tadi kami rinci, persiapkan dan hitung, kira-kira kebutuhannya secara total sekitar US$6,5 miliar. Kalau prioritas itu sekitar US$5 miliar,” ujar Purnomo.
Menurut Agus, nanti akan ada sekali lagi pertemuan untuk menajamkan alokasi anggaran tersebut. Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, diarahkan agar anggaran yang cukup besar untuk Kementerian Pertahanan dan Mabes Polri berfokus untuk alutsista yang memerlukan peremajaan.
Dalam RAPBN 2012, Mabes Polri mendapatkan alokasi Rp34,4 triliun dan Kemenetrian Pertahanan mendapatkan anggaran Rp 64,4 triliun.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, angka Rp150 triliun tersebut terdiri dari komponen rupiah dan dolar Amerika Serikat. Adapun, yang saat ini tengah dibahas fokus untuk membelanjakan komponen dolar Amerika.
Dalam rapat tersebut, dipaparkan adanya prioritas 1, 2 dan 3. “Tadi kami rinci, persiapkan dan hitung, kira-kira kebutuhannya secara total sekitar US$6,5 miliar. Kalau prioritas itu sekitar US$5 miliar,” ujar Purnomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar